Kabupaten Pelalawan 13 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2006 silam, dinyatakan oleh pemerintah sebagai salah satu dari 12 daerah terti" />
Jum'at, 29-Maret-2024 | Jam Digital
14:17 WIB - Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Segera Berakhir, Pemprov Riau Segera Proses ke Kemendagri | 14:14 WIB - Jelang Idulfitri, Pj Gubri Harap Seluruh Jajaran Amankan Arus Mudik | 14:11 WIB - Pj Gubri Minta Inflasi Diawasi dan Ketersediaan Pangan Masyarakat Jelang Idulfitri Tercukupi | 13:58 WIB - Indra Gunawan Nyatakan Siap Maju Sebagai Bupati Rohul 2024-2029 | 13:56 WIB - Pemkab Meranti Peringati Nuzululqur’an di Masjid Agung Darul Ulum | 13:51 WIB - Bupati Siak Pimpin Program Keteladanan Pemimpin Dalam Berzakat
www.mimbarkita.com
 
Terkait Penguatan Sistem Inovasi
Pemkab Pelalawan Melaksanakan 5 Langkah Utama
Kamis, 08-08-2019 - 18:18:33 WIB

TERKAIT:
   
 


PELALAWAN (MIMBARKITA.COM) - Kabupaten Pelalawan 13 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2006 silam, dinyatakan oleh pemerintah sebagai salah satu dari 12 daerah tertinggal di Indonesia. Namun, melalui upaya pendekatan pembangunan yang dilakukan secara perlahan, maka saat ini Kabupaten Pelalawan telah berhasil keluar dari predikat ketertinggalan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Pelalawan HM Harris dalam perbincangan dengan awak media di ruang kerjanya belum lama ini.

Dikatakan bupati, ketertinggalan tersebut saat itu dilihat dari lima indikator yang masih sangat lemah yakni permasalahan pelayanan kesehatan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya bidang pendidikan, infrastruktur desa, rendahnya rasio elektrifikasi dan meningkatnya angka kemiskinan.

Pendekatan pembangunan yang dilakukan adalah dengan penguatan sistem inovasi, di mana dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melaksanakan 5 langkah utama terkait dengan penguatan sistem inovasi. Langkah tersebut yakni mengembangkan ekosistem kreatifitas dan inovasi daerah, mengembangkan klaster industri unggulan daerah, membangun kawasan teknopolitan, berkembangnya bisnis dan industri inovatif, meningkatkan pemenuhan air bersih, energi bersih, transportasi hijau, dan teknologi informasi serta lingkungan yang berkualitas.

Melalui pendekatan pembangunan tersebut, maka saat ini Kabupaten Pelalawan telah menunjukkan perkembangan yang cukup memukau. Dimana geliat ekonomi di kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar ini terus mengalami kemajuan. Pembangunan infrastruktur di daerah yang memiliki motto Tuah Negeri Seiya Sekata ini, juga sangat cepat, begitu pula dengan perkembangan pendidikan, kesehatan, pertanian dan sektor lainnya.

" Jadi, dengan Inovasi, maka kita terus menggelorakan semangat dan aktifitas berinovasi serta semangat dan aktifitas pembaharuan dalam upaya percepatan penanggulangan permasalahan pembangunan yang dihadapi di kabupaten Pelalawan. Pasalnya, inovasi dipercaya dapat memberikan terobosan-terobosan pembangunan, mewujudkan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya, mengatasi keterbatasan anggaran, serta mendorong adaptasi terhadap globalisasi. Selain itu, inovasi juga diarahkan pada memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat, perubahan mindset dan pola kerja pembangunan, serta peningkatan disiplin dan motivasi kerja masyarakat dan aparatur," beber HM Harris.

HM Harris juga mengungkapkan, bahwa melalui visi 2016-2021 yaitu " Inovasi Menuju Pelalawan EMAS" yang merupakan singkatan dari Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus berkomitmen untuk kemajuan pembangunan Pelalawan. Sedangkan makna dari visi tersebut adalah pembangunan yang didorong oleh upaya, gerakan dan prakarsa inovatif menuju kabupaten Pelalawan yang mandiri dalam ekonomi, aman dan sejahtera dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Dalam mewujudkan visi tersebut, ada tujuh program prioritas, salah satunya program Pelalawan Inovatif. Di mana Program Pelalawan Inovatif merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam meningkatkan daya saing daerah melalui pendekatan inovatif dengan membangun kawasan ekonomi baru yang mengintegrasikan industri bernilai tambah tinggi dengan pusat riset dan perguruan tinggi yang disebut Kawasan Teknopolitan Pelalawan sebagai simpul dari Jaringan Inovasi Pelalawan, Riau dan Sumatera.

" Sedangkan program Pelalawan Inovatif ini, juga telah berdampak pada semakin siapnya daerah Kabupaten Pelalawan menghadapi persaingan global. Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan juga terus intensif melakukan persiapan, termasuk pada tahun 2015 lalu telah dibangun pembangunan Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) yang saat ini telah berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Kelapa Sawit Indonesia (STTKSI). Dimana STTKSI ini, menjadi salah satu pilar utama dari kawasan Teknopolitan yang semakin memperlihatkan fungsi dan perannya. Di samping menjalankan proses belajar, mengajar dan penelitian, saat ini STTKSI juga difungsikan untuk menjadi pusat riset dan pusat inovasi kawasan. Dan ini sudah dimulai dengan melakukan inkubasi terhadap temuan teknologi yang ada di daerah ini. Hal tersebut dilakukan dalam upaya komersialisasi hasil riset dan pengembangan Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)," urainya.

Ditambahkan Bupati Pelalawan dua periode ini, bahwa keberadaan STTKSI di Pelalawan ini, juga sangat membantu program pemerintah pusat dalam mengejar kemajuan pembangunan pendidikan Indonesia dengan mendirikan universitas yang ditargetkan. Bahkan, dengan adanya pembangunan STTKSI dikawasan Teknopolitan ini, maka kabupaten Pelalawan juga telah dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar internasional dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-23 pada tahun 2018 lalu. Dimana pelaksanaan seminar internasional ini, dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) mewakili Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Harris Munandar, guru besar dari Tsuba University Jepang, serta puluhan universitas dalam negeri.

" Selain pembangunan kawasan Teknopolitan Pemkab Pelalawan juga saat ini berencana membangun Pelabuhan Sokoi yang berada di kecamatan Kuala Kampar. Dimana pelabuhan Sokoi ini, merupakan pelabuhan kargo dan mendukung ke kawasan teknopolitan. Dan pembangunan pelabuhan ini juga dalam rangka mendukung program Pemerintah Pusat untuk membuka akses transportasi internasional di wilayah perairan Kabupaten Pelalawan yang bersebrangan dengan Negara Malaysia dan Singapura," ujarnya.

Jadi, lanjut Harris, dengan kedatangan Menko Kemaritiman pertama lalu di Kabupaten Pelalawan, maka Menko dapat melihat secara langsung keseriusan Pemkab Pelalawan dalam membangun dan mendukung program Nasional dalam persaingan global melalui pembangunan kawasan Teknopolitan. Potensi perkebunan kelapa sawit ini penyumbang terbesar bagi Pelalawan. Teknopolitan milik Pemkab Pelalawan sendiri dikhususkan untuk kelapa sawit. Di kawasan tersebut akan dibagi tiga zona yakni zona pendidikan, riset dan industri. Dan diluar dari program Kabupaten Pelalawan, program Nasional itu bagaimana mendatangkan wisata 20 juta orang pertahun. Dan Pelalawan merupakan bagian dari 20 juta tersebut, sehingga pihaknya berharap adanya dukungan Menko Kemaritiman untuk program pembangunan jalan ke Sokoi - Kukup dan Singapura.

" Dengan dibukanya pembangunan jalan tersebut, maka terbuka kesempatan para wisatawan datang ke Kabupaten Pelalawan. Karena wisatawan kita juga sudah ke mancanegara yakni wisata Berselancar Bono yang sudah mendunia. Yang kedua Program Pembangunan Nasional, bagaimana mendirikan 100 teknopark seluruh indonesia. Kondisi saat sekarang dari 100 tinggal 60, 60 tinggal 5, lima tersebut adalah termasuk Teknopark yang ada di Kabupaten Pelalawan. Kita harus mendukung ini semua untuk generasi kita ke depannya," sebutnya.

Yan ketiga, tambah bupati lagi, Program Pembangunan Nasional, Hasil rapat dengan Menristek Dikti bahwa karena Pelalawan ketergantungan perekonomian dengan harga kelapa sawit dipasar dunia, maka Pelalawan harus mandiri. Karena dengan kemandirian ini salah satunya adalah dengan pengolahan kelapa sawit dan sawit merupakan potensi ekonomi masyarakat Pelalawan 70 % di Riau dan 75% khusunya di Kabupaten Pelalawan. Maka Pelalawan harus mandiri menjadi industri turunan.

" Sekolah Tinggi Teknologi Sawit Indonesia (STTSI) dan kenapa harus di sini, karena potensi di Kabupaten Pelalawan itu ada. Yang kedua tidak ada permasalahan yang dihadapi. Yang ketiga adalah potensi masyarakat ketergantungan di sekolah ini. Mudah-mudahan sekolah tinggi teknologi sawit indonesia ini, tentunya generasi kita kedepannya dan industri hilir khusunya juga bisa berkembang. Begitu juga besok kita ada MoU dengan Pertamina, bagaimana minyak CPO itu bisa menjadi bahan bakar," tuturnya.(Adv)



 
Berita Lainnya :
  • Pemkab Pelalawan Melaksanakan 5 Langkah Utama
  •  
    Komentar Anda :

     

     
     
     
    TERPOPULER
    1 Niat Hati Pinjam Uang,Justru Dibawa ke Hotel Diperkosa Berkali-kali
    2 Seorang Kakek Ditabrak Motor
    Saat Menyeberang Jalan
    3 Ibu Pergoki Putrinya Lagi Asyik Indehoy dengan Pacarnya
    4 Geger..Penemuan Jenglot ! Dirontgen dan Tes DNA, Ternyata Hasilnya..
    5 Penemuan Mayat di Bandara
    Terkuak, Ternyata Bukan Lilitan Lakban Penyebab Tewasnya Firzha
    6 PJ KADES BAWOHOSI VIKTOR MANAO,
    BERSEDIA MELAKSANAKAN DD TA.2018 YANG SUDAH TERLAMBAT.
    7 Fakta Baru: Selain Sakit Hati,Memang Niat Memperkosa
    8 Korupsi Peningkatan Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih
    Bupati Bengkalis Mangkir dari Panggilan KPK
    9 Seorang Pria Tewas Saat Mandi di Air Terjun Batu Dinding Kampar
    10 Kepala Hancur, Otak Berserakan, Leher Koyak, Ilham Parapat Tewas
     

    Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Suara buruh | Kepulauan Nias
    Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
    Opini | Redaksi | Index
    Pedoman Berita Siber

    Copyright © 2015-2016 mimbarkita.com
    Suara Keadilan Untuk Kebenaran